Make this your Whatsapp / Instagram status.
Timeline of Terra
Sorry, link-nya kena sensor. Tambahin aja ya sama kalian di depannya. //.com/bentarabumi/status/887671161127002113?s=20
Silakan ya: "Buat seseorang yg gak sekali dua kali ngalamin fase suicidal, gue tahu keinginan bunuh diri bukan lahir dari kurang iman/kurang bersyukur." //.com/bentarabumi/status/887671161127002113?s=20
Penjelasan gua ini adalah penjelasan dasar untuk kondisi-kondisi yang bisa kita tangani sendiri. Lagi-lagi kalau sudah parah, kita perlu meminta bantuan dari ahli profesional. Good luck ya! Aku doakan kamu.
Ketika kita melewati batas WoT yang kita miliki, ada dua kondisi yang kerap terjadi. Hypoarousal dan Hyperarousal. Hypo ini misalnya ketika kita ngerasa capek terus, numb, unmotivated atau kalau parah jadi depresi. Cara untuk balik ke WoT kita adalah dengan melakukan mindfulness, breathwork, dan melakukan olahraga (kegiatan fisik). Kalau Hyper, biasanya kita jadi overreactive, overthinking, atau kalau parah jadi anxiety. Cara untuk balik ke WoT kita adalah dengan melakukan mindfulness, grounding, dan breathwork. Tentu saja kalau sudah tidak tertahankan gua akan selalu menyarankan datang ke ahli profesional.
WoT ini bisa dilatih untuk menjadi lebih lebar. Sama seperti tubuh yang bisa dilatih agar punya imunitas yang lebih kuat, dengan cara: berolahraga, cukup nutrisi dan istirahat, minum vit dll. Cara melebarkan WoT di antaranya adalah dengan punya a hidup sehat, melakukan konseling, melakukan self-care sehingga punya well being yang baik.
Okay, agak panjang ya gua jawabnya. Jadi gini, msia itu punya daya tahan menghadapi stres yang disebut Resiliensi. Resiliensi tiap orang berbeda ada yang lebar ada yang sempit, bergantung kepada "bekal" yang dia dapatkan dari pola pengasuhan, lingkungan, kondisi diri sendiri. Ini disebut Windows of Tolerance (coba googling ya). Nah, orang yang WoT-nya lebih lebar cenderung lebih tahan menghadapi stres, orang yang WoT-nya sempit cenderung lebih mudah stres.
Healing is a lifetime process dan aku percaya aku mampu bertumbuh jauh lebih baik lagi daripada saat ini. :)
Yang perlu kuingat sekarang adalah hidup itu fluktuatif, naik turun. Akan ada masa ketemu badai lagi, akan ada masa ketemu bahagia. Bukti perubahanku adalah ketika aku bisa merespon badai dengan lebih baik dibanding dulu. Pun kalau aku masih mengalami relapse dan kemunduran lainnya, aku perlu berbaik hati sama diri sendiri. Being compassionate with myself.
Aku kini mulai yakin kondisiku sudah jauh lebih baik, progress-ku terlihat sejak aku mulai terapi bulan oktober tahun lalu. Ada progress ada regress, tapi secara keseluruhan hasilnya jauh lebih baik dibanding aku sebelum mulai terapi.
Dengan kondisiku, aku masih suka meragukan penilaianku atas diriku sendiri. Aku bisa jadi over confidence atau malah terlalu keras sama diri sendiri. Solusinya adalah sering check recheck pada orang-orang terdekatku, terutama yang bisa objektif terhadap kondisiku. Ada 5 orang dalam list-ku. Terapisku, adikku, dan 3 sahabat dekatku. Aku banyak cerita soal kekhawatiranku, bahkan keputusanku untuk bermain Secreto juga pertanyaan-pertanyaan yang hadir di sini, aku ceritakan pada mereka.
Ini semacam mantra ampuh yg gua ucapkan ketika gua merasakan kesakitan karena apapun. Pada dasarnya, sebagian besar rasa sakit hadir karena kita menolak kenyataan. Kalimat ini membawa kita ke dalam rimaan dan karenanya meringankan sakit yang dirasakan.
To the pain: You can stay. You can stay. I don`t need the pain to go away. You can stay. It`s fine. I`m okay that you`re here. I`m not mad that you`re here. You don`t have to leave. You can stay right where you are, inside of me, being in pain. You can stay.
Kalau gua merasakan kesepian kayak tadi siang, gua biasanya akan langsung bersandar. Menyadari kesepian itu hadir, menerima bahwa kesepian itu muncul. Habis itu gua tarik hembus napas beberapa kali. Kalau ada rasa sakit, gua terima aja sambil terus bernapas. Sah beberapa kali biasanya rasa sakit dan sedihnya hilang. Terus gua lanjut aktivitas gua.
Sekarang gua udah 9 bulan jalanin terapi dan gua jauh lebih baik menghadapi rasa kesepian dan hampa. Gua juga berhasil stay single lebih dari 6 bulan, sah biasanya sah putus pasti langsung cari pacar lagi. I feel peaceful. Sepinya masih ada, hampanya masih ada, sesekali rasanya sampai bikin sesak napas dan sedih sekali. Tapi gua jauh lebih tangguh daripada gua yang dulu.
Semakin tua, energi gua makin tipis. Dan gua mulai belajar impulsive things yang biasa gua lakukan gak bikin rasa kesepian dan hampa itu hilang. Di satu masa, gua sendirian dan benar-benar merasa kesepian. Gua putus, kehilangan pekerjaan, dan kehilangan tempat gua tinggal. Itu titik balik gua yang akhirnya memutuskan untuk memulai terapi dan menghadapi rasa kesepian dan kehampaan itu. Biasanya gua lari dan cari distraksi, melalui terapi gua hadapi perasaan itu.
Sejujurnya, kesepian dan hampa itu hal yang gua rasakan sejak kecil. Dan itu lumayan bikin gua merasa gak bahagia di masa kecil. Pas kecil gua survive dengan baca buku. Beranjak remaja, gua survive dengan nangis tiap malam. Makin besar survival things gua jadi lebih impulsif. Dari gonta ganti pacar tiap bulan, ga pulang ke rumah berbulan-bulan, sampai sibuk freelance.
Tapi kemarin aku sempat nonton 1 reel. Buat tahu tujuan hidupmu, kenali dirimu sendiri. Dari situ, tujuan hidupmu akan hadir dengan sendiri. So, kenali dirimu. Siapa kamu tanpa label/pasangan/status sosial? Siapa kamu yang benar benar kamu.
Tujuan hidup ga perlu yang grande. Bertahan hidup hari ini sudah cukup. Besok coba lagi. Kalau capek, istirahat, makan enak. Tidur yang cukup. Besok coba lagi.
Asuh ponakan. Antar jemput mereka sekolah. Ajak mereka makan. Ngobrol sama mereka. Main sama mereka. Lihat dunia dari kacamata mereka.
Being a l--es-b-i-an di negara ini memang ga mudah. Aku beruntung karena ketahuan dan cukup berani untuk bisa coming out sejak SMA. Aku punya kehidupan yang jauh dari kata closeted. Tapi bukan berarti aku gak ketemu badai dan diskriminasi pas pertama coming out. Poinku adalah, 1. jadi l--es-b-i-an ga mudah apalagi kalau belum mandiri secara finansial. 2. Cari strategi paling aman dan nyaman untuk diri sendiri, selama masih dibiayai orang tua. 3. Coming out itu privilege kamu ga perlu melakukannya kalau merasa tdk perlu. 4. Mandiri secara finansial akan memudahkan jalan hidupmu. 5. Keep move forward. it does get better. I`m praying for you. --Bumi
Solusi di bawah mungkin bisa dipakai, kalau kesepian bukan pacaran tapi bersosialisasi. Ikut organisasi di sekolah, pelihara binatang peliharaan, ikut klub menulis atau klub olahraga. Temui dan berteman dengan banyak orang. --Bumi
Tapi percayalah, it gets better. Masa remaja akan berlalu, gak selamanya. Akan ada masa kuliah, pekerjaan pertama, dan fase fase hidup selanjutnya. Yang bisa kamu lakukan adalah berpikir dan bertindak cerdas, bukan merugikan diri sendiri. --Bumi
Hai, terima kasih ya sudah mau bercerita di sini. Aku bisa merasakan kebingunganmu. Dan ya...masa-masa remaja adalah masa-masa penuh kebingungan dan mulai munculnya kesepian. Aku pernah merasakan itu dan sungguh gak enak rasanya. --Bumi
kamu pinter jd closeted di negara homopobic ini. dirimu 20 th kedepan akan berterima kasih sama dirimu skrg. kesepian jwbnya bkn pacaran tp bersosialisasi. mungkin km perlu merenung dan benerin dulu tujuan km mau punya pacar apa- bukan Bumi
Coba aja kamu tonton film-film mereka trus kasih tahu aku, โrasaโ apa yg kerasa tiap kelar nonton film mereka. ๐
Halo, maaf baru membalas. Aku butuh cukup lama untuk memutuskan. Sah kupertimbangkan, aku memutuskan untuk gak jawab pertanyaanmu di sini. Alasannya karena aku gak mau jawabanku dijadikan sebagai tameng pembelaan diri bagi yg memiliki kecenderungan red flag. Tapi kalau kamu reach out aku di DM, aku bersedia menjawab pertanyaan ini dengan detil. Termasuk menyertakan teori yang bs dijadikan bahan bacaan lanjutan. Terima kasih atas pengertian yang diberikan. ๐๐ผ๐
Menurutmu yang terjadi sekarang setara ndak? Apa yang bisa kamu upayakan agar relasinya bisa setara? Apa yg tidak bisa kamu upayakan agar relasinya setara?
aku berharap cintanya dan aku setara, aku tidak mau jadi nanti saling merasa bahwa aku disini paling mencin, atau dia paling mencin. tapi dalam waktu 1 tahun ini, dia suka mencari kesalahan aku, dia suka diemdiem berkomunikasi terus ketemu mantannya dan aku taunya pasti selang beberapa hari, apa aku terlalu berekspektasi sampai akhirnya aku terlanjur kecewa mendalam?
udah ka, dia bilangnya keseringan lupa. tapi dia masih suka berkomunikasi sama mantannya, kadang diemdiem. aku selalu tau belakangan, aku ajak ngobrol baikbaik tapi suka nyangkal. dia suka caricari kesalahan aku. 2 bulan belakangan ini jadi takut selama ini aku dijadiin pelarian
Tips: jangan loncat langsung ke kesimpulan. Pertanyaan dia sungguh-sungguh atau gak di relasi kalian itu termasuk kesimpulan. Tanyakan saja maksud dia apa? Kenapa dia melakukan itu? Bagaimana kejadian itu membuatmu merasakan a-b-c. Siapa tahu dia benar lupa, siapa tahu dia punya alasan lain yang masuk akal dan tidak terpikirkan olehmu sebelumnya.