Make this your Whatsapp / Instagram status.
Timeline of Terra
Saya punya track record atas dua hal itu dan hal-hal buruk lainnya. Dan saya ga malu, gak takut untuk mengakuinya. Saya tahu siapa saya, saya tahu apa yang sudah saya lakukan hingga tiba di titik ini. Orang-orang terdekat yg penting dalam hidup saya juga mengetahuinya. Saya gak khawatir, saya punya support system. Komentar-komentar seperti ini, akan membuat saya marah selama beberapa jam. Tapi sah itu saya akan bisa kembali menjalani dan menikmati hidup saya, bersama orang-orang yang saya sayang. Dengan atau tanpa pasangan. :)
Wah, aku ga tahu rasanya ditinggal nikah. Tapi bisa kubayangkan kalau temanmu pasti sedih sekali ya. Hm. Jujur aku ga punya saran buat dia, tapi aku punya saran buat kamu. Teman itu ya menemani, jadi temanilah dia melewati masa dukanya. Gak perlu ngasih tahu apa-apa, gak perlu usahain apa-apa. Cukup ada di samping dia dan mendengarkan segala kesedihannya. Mungkin dia akan butuh waktu berbulan-bulan sampai sedihnya reda, dan semoga selama itu kamu mampu dan mau memberikan hati yang lapang dan luas untuk menampung kesedihannya. Teman itu menemani, kehadiranmu sudah lebih dari cukup. Salam buat dia ya. Semoga tabah dan kesedihannya cepat berlalu. *hugs
Hahahahahahaha. Seringnya aku yg pdkt duluan, tapi pas deketin biasanya aku minimal udah tahu klo dia jg tertarik. Kalau dia ga ada tanda-tanda suka sama aku yah ga aku deketin. π aku tuh selalu dapat dari sosmed. Hahahahahahaahha. Dari real life jarang banget karena tementemenku, circleku itu straight semua. Kalau dari dating app selalu gagal, ga bisa aja cari bahan obrolan. Serinya dari medsos karena aku bisa cari tahu kesukaannya, temen-tenennya, kesehariannya. Jadi setidaknya udah punya info info dasar yg dibutuhkan untuk tahu kira-kira kami cocok apa gak. Begituuu. Thank you for asking! π
Good luck ya. Kudoakan kalian berdua dikuatkan dan mampu menjalani proses perpisahan ini dengan kuat, teguh, dan tabah.
Kalau kangen boleh ga? Boleh dong. Segala emosi adalah valid. Namun bukan berarti kalau kangen harus dituruti keinginan untuk bertemu atau kembali bersama. Emosi adalah valid, tapi tidak semua keinginan perlu dituruti. Focus on yourself. Focus on your healing process.
Untuk bisa memulai hal baru, kita perlu melepaskan. Agar tercipta ruang kosong untuk hal baru tiba dan menetap. Kalian perlu melepaskan dulu, perlu berjalan sendiri dulu. Menemukan diri masing-masing pasca perpisahan. Sah segalanya kembali stabil dan menemukan ritme masing-masing, barulah kalian bisa berteman kembali. I`m afraid, kalau kalian memaksakan diri langsung berteman sah berpisah, it just gonna hurt more for both of you.
Merasa kosong adalah hal yang wajar dan msiawi. Sah ini mungkin akan muncul sedih, sakit, kemarahan, what if`s. Ini semua wajar dan lumrah dalam proses perpisahan. Tiap emosi akan keluar satu persatu ketika diijinkan dan diberi ruang dan waktu untuk keluar. Ini alasan yang aku bilang kenapa kalian butuh berjarak. Kalian butuh sendirian ketika seluruh emosi ini satu persatu muncul.
"Tapi kami ingin berteman, kak. Dan bersepakat untuk jadi teman." Tidak ada yang melarang kalian untuk berteman. Kalian bisa berteman tapi tidak sekarang. Tidak ketika masih terikat secara emosi satu sama lain. Tidak ketika masih terbiasa dengan rutinitas satu sama lain. Kalian butuh jarak dan ruang, untuk menemukan diri kalian sendiri, rutinitas kalian sendiri, tanpa adanya satu sama lain.
Dua tahun bukan waktu yang singkat. Meskipun saat perpisahan dijalani dengan tenang dan baik, proses sah itu adalah proses yang berdarah dan menyakitkan bagi kedua belah pihak. Kalian butuh space masing-masing. Butuh jarak di antara satu sama lain. Kalian tidak ingin ada di dekat satu sama lain ketika nanti luka-luka di dalam keluar borok dan nanahnya. Jarak akan memberikan ruang bagi satu sama lain untuk mengeluarkan kesakitan dan luka, tanpa takut menyakiti satu sama lain.
Nggak tahu. Saya gak tahu kondisimu, kondisi pacarmu, kondisi kalian berdua. Yang saya tahu cinta itu kasih. Kasih kepada diri sendiri, lalu kasih kepada yang lain. Mencin berarti mengasihi, menginginkan hal terbaik untuk diri sendiri untuk orang lain. Tanpa ego, tanpa keinginan menguasai. Mencin berarti mengasihi.
Well, we`re the one responsible for our own happiness. Help yourself, heal yourself with professional help. Mengasihani diri sendiri tidak akan membantu. Meminta orang lain membantu, itu bukan urusan (dan tanggung jawab) mereka. Kamu bisa terus ketakutan, bisa terus membenci dirimu sendiri seumur hidupmu, bisa terus hidup dalam kepahitan. Atau kamu bisa mulai mencari pilihan lain dan berjuang untuk menyembuhkan dirimu sendiri. Pilihan. Hidup itu pilihan dan menjalani konsekuensi atas pilihan tersebut.
Jadi kalau lagi miserable, dijalani dulu saja sedihnya. Dirasakan dulu saja pahitnya. Ga perlu sok sok bahagia, tapi jangan juga jadi terus nelangsa merasa jadi msia menderita sedunia. Duka ga selamanya, suka ga selamanya. Temukan titik tengahmu. Selamat berjuang, kudoakan.
Hidup ga melulu isinya enjoyable moment/things. Hidup isinya bukan cuma senang tapi juga duka, bukan cuma yang baik-baik tapi juga yg buruk-buruk. Dan percayalah apa kata orang tua ini ketika bilang bahwa: kita ga bakal bisa benar-benar menikmati bahagia, kalau kita ga mau merasakan sedih/duka/feeling miserable.
β‘ Kak bumi, how if your gf send you two songs: first, Rayuan Perempuan Gila. Second, Angels Like You.. i know she`s not good for me. but, i do love her.. even the bad from her
Kak bumi, how if your gf send you two songs : first, Rayuan Perempuan Gila. Second, Angels Like You.
Punya pasangan yg as a partner, dia baik bgt, sayang bgt, sabar bgt, semua deh, tp.. disisi lain, kita ngerasa kayak ndak ada `tujuan` jelas
Otak lo dipake. Lo nyalahin gua yg dari kemarin urus ini sendirian dan bukan nyalahin para anon hater yg kejinya luar biasa. To-lol dipelihara!
Lo ngarep gua hapus secreto gua? Lo bisa jamin pas gua hapus secreto, itu anon hater ga bakal pindah tempat cari secreto lain? Lo bisa jamin itu?
Kenapa jadi gua yang to-lol? Coba sender kasih tahu gua kenapa jadi gua yang to-lol? Ada anon ngehate orang lain di secreto gua. Orang yang ga punya hubungan apa apa sama gua. Secreto gua yg diberantakin, secreto gua yang jd rame dengan komentar to-lol dan gblk. Orang lain yg di-hate, rumah gua yg diberantakin. Gua yg beberes sendiri ga minta tolong siapapun. Gua yang urus ini sendiri tanpa ngerepotin siapa-siapa. Kenapa jadi gua yang to-lol?
Buset, udah kek paling bagus aja lagaknya ya. Noh, benerin dulu ketikan lo, banget kek keyboard warnet yg capslocknya pada jebol. Ngetik masih gak becus segala jadi cenayang yg ngerasa paling tau segalanya. Ketikan dijaga, jangan sampe yg lo tulis ini malah berbalik sama lo. Inget hukum tabur tuai, it becomes a real bomb.
Hahahahaha. Gua kutuk juga nih bocah-bocah Dakjal. Dikira sabar gua masih panjang apa yak. Hahahahahaha. Ini kalau lu pada kenapa-napa anggep aja sial ya. π
Siapapun kalian yg mau nulis apapun di sini. Silakan. Apapun niatan kalian, yang paling terluka ketika kalian menulis pesan kebencian bukanlah aku atau Vi. Tapi diri kalian sendiri. The amount of hate you throw to other people will return to you with the same amount.
Cause I can and I know how to do it. Tapi buat apa? An eye for an eye makes the w world blind. Kata-kata bisa menyakiti perasaan orang lain, bahkan ketika tidak diucapkan langsung berhadapan. Dan aku hidup sudah cukup lama untuk tidak menyakiti orang lebih banyak orang lagi.
Hai! Salam kenal. Ndak aku bukan psikolog, dulu kuliahku Hubungan Internasional. Tapi sejak 2018 memang banyak ambil course tentang meditasi, fa-si-li-ta-si well-being/mindfulness, konseling, psikoterapi, dan yoga. Aku sempat praktik jadi fa-si-li-ta-tor meditasi dan memandu kelas meditasi. Juga sebagai konselor dan praktisi in spotting. Sekarang sih balik jadi pekerja digital advertising dan hanya tinggal mengajar yoga seminggu sekali. Wah, senang sekali kalau bisa belajar bareng. Topik kesukaan adalah soal: trauma, attachment theory, resiliensi, neuroscience, sama jungian yst. :D