Jadikan ini sebagai status Whatsapp / Instagram Anda.
Beranda baginda raja
May dapi nya leh wat gwe aja ngasiee
Udah mitik 3, pengin banget glory season ini, 250k cukup ga ya buat ke glory?
gmn caranya biar c0w0 yg gua suka nyukain gua balik?
Haha sender jamet sok iye secreto kalo pun didatengin diajak duel juga ciut nyalinye
Ada yg tau kanibaleri? Dia gimana sih orangnya? Makasih yg udh jawab 😉
Pleasures jamet sok iye bnget najizzz
so suci yang pake hadis hadis ni koncol
LO SEMUA BACA GA HADIST YG UDH DI SPAM SENDER LAIN ITU? PELAKU GHIBAH TIDAK AKAN DIAMPUNI HINGGA DIMAAFKAN OLEH ORANG YANG DIA GHIBAH.
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
YAUDAH DEH GA NGOMONGIN LAGI, TAPI KALO ADA YG BLUNDER ATAU PROBLEMATIK SIAP SIAP AJA ABIS DISINI, DIDOXING SAMPE RLNYA
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya
bukan sok suci, gua jg bnyk dosa tp gua disini cuma ngingetin. utk apa spread hate? ap untung ny buat kalian?
Ara thunderflash mantep tuh buat maen
Ada yang punya skandal anak twit yang pap ttnya kesebar???
WOI INI KAN SC NYA ORANG YA, UDAH DIHAPUS JUGA SAMA YANG PUNYA DARI BIO NYA. BERARTI KALIAN GABISA SEENAK UDEL DIJADIIN LAPAK LAH WOI. INI BUKAN HAK KALIAN, KALO MAU NGERUSUH DI SC ORANG YANG KALIAN IN KAN BISA. GAUSAH KAYA BOCIL DAH UDAH PADA J3MBUTAN MALU WOI! SADAR NAPA, GAUSAH PADA COSPLAY STRESS SEMUA.
Darryl jangan deket dekey sama vira dong
مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Bacaan latin: "Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim" Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Baqoroh: 255)
مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Bacaan latin: "Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim" Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Baqoroh: 255)
مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Bacaan latin: "Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim" Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Baqoroh: 255)
NGERI BANYAK POLISI MORAL DISINI, UDAH TAU SC BUAT NGEHATE MASIH AJA DISINI, MUNAFIK LO PADA, SENENG JUGA KAN KALO ORANG YG LU KAGAK SUKA DIOMONGIN DISINI
Puding ni ap ya còk ya gk mau dihujat tp tingkah dia bikin org jd pgen nge hujat
mending lo smua tobat sblm kiamat
yh g asiq sc ini ud bnyk org sok sucì
Itu selphie tiap foto filternya udah tebel mulu segala di blur niatnya biar cakep malah serem WKWKWK blur foto tidak membuat mu terlihat kurus selphie
dmn ada gibah di situ adaa
Ada yang tau Anin LEOMORD jakarta kemana? yang dl pernah dispill aress tuh loh
pengen mabar sama angewwie
spill anak twt yang mainnya toxic dong. takut :(
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)
Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram. Dosa gibah lebih berat dari berzina Salah seorang ulama yang menyebut dosa gibah lebih berat dari zina adalah Imam Al Ghazali. Ulama bergelar hujjatul Islam itu berpegang pada sebuah hadis: "Jauhilah gibah. Karena sesungguhnya gibah itu lebih berat dari zina. Sesungguhnya seseorang yang telah berzina lalu bertaubat, niscaya Allah mengampuninya. Sedangkan pelaku gibah, ia tidak akan diampuni hingga dimaafkan oleh orang yang ia ghibah," (HR. Thani dan Abud Dunya)