Make this your Whatsapp / Instagram status.
Message Sent
Do Not tell zona aman (bismillah) that you have sent the message.
Register Now Send Another MessageTimeline of zona aman (bismillah)
"Untuk apa aku hidup?" Untuk kucing jalanan yg selalu menantiku memberi makan. Untuk mie ayam pak edi yg siap memanjakan lidahku. Untuk playlist spotify yg tak jemu mengajakku berdansa. Untuk novel, komik, film, drakor, anime, yg siap membuka portal mengajakku berkeliling ke berbagai macam dunia. Untuk sepatuku yg selalu rindu diajak berjalan-jalan di taman. Untuk matahari pagi yang senantiasa menungguku keluar rumah. Untuk hembusan angin yang siap menghibur di kala matahari terlalu semangat teriknya. Untuk bulan dan bintang yg melukis langit demi diriku yg takut akan gelapnya malam. Dan tentunya.. untuk jantungku sendiri yg setia berdetak hingga waktu yg ditentukan tiba. Aku telah muak hidup untuk orang lain. Namun.. tak bisa kupungkiri kenyataan bahwa, ada benang merah kehidupan antara aku dan kamu.
Aku mengernyitkan dahi seraya membaca kalimat darimu, wahai sender. Pemenang? Entah apa artinya menjadi pemenang yang dilahirkan ke dunia, namun dianggap sebagai pecundang oleh orang lain, bahkan diri sendiri. Ribuan pertanyaan tersimpan di kepalaku, salah satunya "untuk apa aku hidup?". Aku hanya menjadi baru sandungan bagi kedua orang tuaku. Walaupun mereka mencurahkan kasih sayang sederas air terjun, namun tetap saja. Aku pikir orang tuaku layak mendapatkan anak yang lebih baik dari diriku ;)
Aku terkesiap. Mulutku menganga dibuatmu. Mataku berbinar, dan tanganku mengusap remah roti yang tercecer di pinggir pipi. Jiwaku merasakan semacam debaran elektrik yang tidak mampu kujelaskan, yang seakan memberiku daya juang luar biasa di masa-masa terendah hidupku. Aku tak bisa bereaksi apapun selain tersenyum simpul. "Aku iri", adalah satu-satunya kalimat pendek yang dapat kuucapkan dari ribuan prosa tak berbentuk yang mengitari kepalaku. Semilir angin membelai rambutku, mengajak pergi unan kata yang seharusnya telah mencapai waktunya untuk dilepas. "Aku iri dengan pemikiran positifmu. Aku berharap aku juga punya kesempatan untuk memilikinya."
Entah apa perjanjian yang sudah ku buat sebelum ku perjuangkan dunia ini, entah keindahan apa yang sudah ku lihat pada saat itu hingga akhirnya aku yakin dan siap untuk menjalani kehidupan di dunia ini, satu-satunya hal yang ku semogakan saat ini sah kemenangan itu adalah semoga aku pulang ketika waktunya tiba. Hal yang selalu ku semogakan hingga detik ini.
Yaa begitulah, satu-satunya kemenangan yang pernah ku capai hanya memenangkan perlombaan untuk mencapai sel telur. Sungguh kemenangan yang lucu. Kemenangan yang entah apa hadiah yang kudapatkan sah kemenangan tersebut. Kata orang, hidup adalah hadiah dari tuhan, tapi mengapa aku tidak merasa itu hadiah. Aku hanya mendapat tekanan hidup dari segala arah. Tapi tak apa, aku masih berusaha menemukan makna hadiah tersebut. Semoga suatu saat aku akan tahu maksud dari "hadiah tuhan" tersebut.
orang yang mohon mohon waktu dia kekurangan panitia, tapi waktu event gede dia nolak gw jadi panitia hahaha
Yang mentang mentang ga Deket,tapi klo ada mau gabung didiemin. Jadi mau gabung ke sirkel orang kapok :( ga welcome