Go Back
I just wondering, do you really wanna settle down but haven’t find the person yet or you don’t want to at the first place? Idk kak, you said you want to settle down but still accepting them who ask for fun only. If there’s this girl who has been secretly admiring you and dreaming of settle down with you and to work things out, do you want to consider her?
Submit

Terima kasih ya. Your words warm my heart. 💙 Hahahahahahahaha. Ga salah juga kalau terasanya dtf, memang di-image-kan seperti itu. Ga usah minta maaf karena realitanya memang seperti itu. 😂 Hm. Maybe I could send you a gift? Just let me know. —Bumi

I’m glad to read your answers, kak. As if I can see all of your journeys trying to make sense this game called relationship. Though you may not perfect but I know you’re kind and for that I wish you the best. I hope your answer can convince any girls out there who’s trying to get serious with you ya kak because some of your tweets kinda radiate dtf (down to f) vibes haha sorry. anyway hadiahnya apa kak? if it’s something materialistic, I prefer you give it to those who need the most on my behalf🤍

Dan sejujurnya, saya cukup pesimis dengan hal kedua. I mean, mencari orang yang sesuai keinginan saya dan saya juga sesuai keinginan dia, sudah cukup sulit. Menemukan orang yang saya cin dan mencin saya, itu juga sulit. Lalu dihadapkan dengan compability. Lebih sulit lagi. Dalam urusan jodoh, kita butuh banyak keberuntungan. Saya percaya itu. Jadi, jawaban saya, I will consider her ofc. Tentu dengan banyak pertimbangan dan diskusi. Saya percaya orang yang tepat akan selalu tiba di saat yang tepat. Terima kasih sudah mengajukan pertanyaan ini ya. :) —Bumi

Semalam, saya baru menangis di depan seseorang. Saya katakan kepadanya bahwa hal yang paling saya inginkan dalam hidup adalah memiliki pasangan hidup. Pekerjaan, karir, materi, itu hal penting namun bukan itu yang benar-benar jadi tujuan utama hidupku. Selama ini saya fokus mencari dan mencari dan mencari orang lain, untuk membuat saya merasa utuh dan penuh. Dan pencarian itu selalu membuahkan kekecawaan. Seperti siklus jahanam yang tidak ada habisnya. Semalam, di hadapan orang itu saya berkata, “mungkin ini pertama kalinya dalam hidup, sah beragam pengalaman dan perjalanan. Sah belasan terapi dan puluhan konseling. Saya merasa utuh dan penuh tanpa siapapun di samping saya.” Poinku adalah: ya, I wanna settle down. Tapi saya tidak akan terburu-buru kali ini. I’m gonna take my time. Karena pengalaman mengajarkan, niat gak pernah cukup. Butuh usaha, waktu, dan upaya kuat untuk bisa bersama. Bukan sekadar “kami tipe saya”, tapi juga compability. —Bumi