kui lo kewajiban mu ndadak takok

Bukan kita bukan dana pensiunan. Kita juga bukan investasi. Kita cuma perlu birrul walidain. Kalo semua hal dikaitkan dengan yg spt itu kapan kita ngerti kapn kita ikhlas. Kaya contoh Allah kasih kita nafas, maka kita wajib manfaatkan nafas itu buat menuhin kewajiban kita sama Allah ibadah contohnya. Kita punya hak dan kewajiban di dunia. Setiap hal yang ada hak nya (pemberian) itu akan selalu ada kewajiban yg ada di dalmnya. Ketika seseoranh memberi kita ga wajib membalas dg memberi tapi kita wajib juga untuk sama berbuat baiknya spt ia yg memberi tapi ke siapapun

Komen 4. Wah pemikiran e jahat bgt. Uang yg kamu dapat itu bisa dong buat ortu mu jg, dg kesepatan bersama suami. Maka pentingnya disini memilih imam yg tepat agar kelak ketika sudah menikah kamu tau bagaimana kewajiban mu thd suami dg tidak lupa dg ortu.

Itu yang nanya trs yang bayarin anak kita siapa? Ya kita sebagai orang tua nanti juga punya kewajiban itu. Coba sender pelajarin lagi soal agama, sebelum memutuskan mau menikah dan punya anak. Gak cuman itu aja, pelajarin juga soal kewajiban kita merawat orang tua juga. Pandai pandai buat membagi akan hal tersebut nder.

Itu artinya sender sandwich generation

Trs yang bayarin anak kita siapa?

Plot twist ,Tau"nya bukan ortu kandung

WAJAR SEKALI lah ngapain tanya hal" yg perlu ditanyakan kek gini??astagfirullah. Lebih tepatnya, anak yg kelak akan merawat ortunya. Kamu dari kandungan dijaga sampai lahir dan dirawat sampai besar. Knp apakah kamu maaf punya problem dg ortu?/broken home/hal lainya, kok bisa" nya nanya kek gini?. Sekali lg istigfar nder.

Ya wajar. Kamu dari kecil aja dirawat sama orang tua kamu, di biayain juga. Harusnya gausah dari kata ini kata itu, kamu sadar diri untuk ngerawat orang tua. Bahkan dalam Islam juga diajarkan, anak yang merawat dan berbakti pada orang tuanya akan mendapatkan banyak pahala.