Go Back
kali ini aku dibiarkan jatuh cinta kepada laki-laki yang memiliki cinta yang begitu sederhana. ya! begitu sederhana sehingga semuanya terasa jauh lebih mudah, membiarkan aku menjadi diri ku sendiri, membiarkan ku marah-marah seolah olah itu hal yang lumrah dan tentunya menyikapi dengan tenang, dan memberikan aku rasa sayang yang cukup. aku perna berfikir mengapa ini terlalu mudah? jatuh cinta yang aku alami dulu begitu rumit, namun kali ini bahkan terlalu tenang. ternyata, laki-laki yang membersamai ku kali ini tidak ingin aku bingung, tidak ingin aku takut, tidak ingin aku khawatir, dan juga tidak ingin ada air mata yang keluar saat aku bersama dia. dia ingin aku tetap menjadi diri ku sendiri, dia ingin aku senang, dia ingin aku mencinnya dengan cukup. dia membiarkan aku hidup dengan apa kemauanku, dan berjalan bersama dia dengan tenang tanpa tekanan apapun. dia menghadapiku dengan rasa sabar tiada batas, dia sudah menjadi salah satu proses pendewasaanku. dia juga satu-satunya yang memahami luka batin, trauma, trust issue, insecure, moodswing dan labilnya emosiku. karena dia aku jadi tau bahwa rumah tidak selalu berbentuk bangunan, tetapi sosok dia bisa menjadi rumah tempat pulang ternyaman. aku bersyukur telah dipertemukan laki-laki sepertinya
Submit