Go Back
Sungguh hari yang sangat melelahkan. Begitu sampai di rumah, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur dan mencoba menutup kelopak mata dengan sisa energi yang ada. Beberapa lama kemudian, aku merasakan terdapat bulu halus yang menempel di wajahku. Aku yakin itu adalah sebuah bulu kucing. Kucoba membuka mataku tetapi penglihatanku tertutup bulu2 halus itu. Wajahku terasa berat sekali. Aku hendak meraihnya tapi tanganku terasa berat sekali. Aku tidak dapat bergerak. Perlahan napasku semakin berat, sepertinya ada kucing yang menindih wajahku.
Submit

we te ef

Lalu aku pun tertidur kembali, dalam tidurku aku mencium sebuah bau yang terasa tidak asing, bau bau yang sering aku dapati di wc umum yang terbengkalai. Secara bersamaan kurasakan basah diperutku, diser perasaan seperti ada sesuatu benda yang menindih perutku. Mataku terbuka dan kudapati seekor kucing putih dengan sedikit corak kuning di dekat telinga serta dada nya yang menguning karena sering di wleo wleo tengah pipis diatas perutku.

AU kucing ganteng wkwkwk

Kadang doang, tadi lagi stres aja terus pengen nulis di secreto cixue 😭😭😭

Anjay AU

Km sering baca buku ya nder? - nc

Gatau lah cik aku stress makannya aku nulis disini wkwk sorry nge spam 😭

Aku melihat samar2 kucing tersebut pergi meninggalkan tubuh lemas tak berdayaku. Pada saat itu, juga aku terbangun dari mimpi di sore hari senin yang melelahkan itu.

Aku mencoba bertahan sekuat tenaga dengan sisa napasku ini untuk menahan kucing yang berat ini di wajahku. Selang beberapa menit, akhirnya kucing tersebut mundur ke bagian leherku. Perlahan aku mulai mengenali kucing tersebut. Motif oren di kuping dengan bulu putih. Ini adalah kucing yang aku sering lihat di itu, ya, SI CIKU, ucap pikiranku. Kucing tersebut tersenyum jahat seperti sedang membuat emote 😼. Aku coba untuk mengelusnya tetapi lagi2, tubuhku tak dapat bergerak. Kucing tersebut kembali maju untuk menutupi seluruh wajahku. Kali ini aku benar benar pasrah, hidung dan mulutku benar2 tertutup bola bulu itu lagi dan perlahan membuat kesadaranku semakin hilang. Aku melepaskan diriku, pasrah.