Go Back
daily reminder lagi, maaf ak gemes ingin meluruskan kesalahpahaman sebagian orang. NPD = gangguan kepribadian, penyakit. Narsistik = sifat. Orang narsis belum tentu pengidap NPD, orang NPD sudah pasti narsis. NPD butuh diagnosis dari psikolog dan atau psikiater. Berdasarkan twit eqi, psikolog bilang dia memang punya traits narcissist. Kesimpulannya, Eqi narsistik = benar. Eqi NPD = belum tentu, tidak disebutkan, tidak ada di diagnosis. Awas aja kalo dibilang ngebela, ini pure gemes soalnya banyak banget yang doyan labelling orang pakai penyakit mental, entah itu ke eqi atau bukan.
Submit

No. Buat bawah gue, sorry tp gue ga pernah suka eqi tapi lo labelling dia dgn sebutan apapun terutama npd, pdhl psikolog aja bukan. Dikira npd ga butuh diagnosa psikolog apa gimana? Gue dijulidin anying sama psikolog gue gara2 labelling orang yg gue benci setengah mati dgn sebutan npd. Dan psikolog gue bilang cm psikolog dan psikiater yg bs ngasih diagnosa dan gue sebagai orang awam, ga ush sok tau

Kalo buat org lain gue setuju, tp khusus buat eqina jujur gue bodo amat dia mau dikasih label apapun, he deserved it. He’s a horrible human being.

I just want to tell that labelling should not be normalized. Even though in my biased opinion, yall choice to use the label as an insult to him is valid, because why would we consider a narcissist`s feelings, while he probably never gaf about another people and the damage he causes. At least i want to share ilmu pengetahuan apa yang kupelajari dan syukur-syukur kalau awareness orang tentang penyakit mental sedikit bertambah dari scroll-scroll sc. Yang aku lihat juga, dia menggunakan excuse menjelaskan penyakit mental (karena ada yang emang minta bukti) untuk mengalihkan fokus. Bayangin dari beberapa poin yang diminta penjelasan, poin penting dan inti yang minta penjelasan opdon dan melengkapi laporan dijawab seadanya doang sama dia, dan dia malah overexplain tentang diagnosisnya. He`s surely a manipulative person. -s

Kalau diagnosis yang spoken doang lewat telepon kemarin siang ada: 1. Mixed Anxiety and Depression Disorder 2. Borderline Personality Disorder 3. possible Narcissistic Personality Disorder 4. ADHD dan satu lagi komorbid aku gapaham soalnya kalau paranoid aku halusinasi… >> kalo twit ini mau dibedah, ini kan spoken doang lewat telp ya, while kita gatau isi percakapan mereka di telpon kayak apa, kita gatau eqi jujur atau engga dan kalopun jujur, belum tentu eqi sepenuhnya paham. dan kita jg nggak tau yg dia tulis itu dia deduksi sendiri atau udah konfimasi ulang scr verbal dr psikolognya kayak "oh berarti diagnosisnya ABCD ya". Secara tertulis, yang terbukti hanya diagnosis no 1 aja, karena ada di surat dan ss dari halodoc.

Oot. Ak kira eqi jago s inggris tp kemarin ak salfok sama `she’s did not define` ini apaan kocak. Ayo eqi dibuka dulu tabel tensesnya

ya emang, tapi fair lah kalo orang2 bilang dia npd, org psikolog nya juga suspek dia npd kok bukan cuma narcissistic doang

psikolognya sendiri yang bilang possible npd nyong. Ya kecuali dia bohong, itu bisa juga >> "she’s did not define it was an NPD, blio cuman bilang kalau aku punya traitsnya dan kecenderungan kesana" selama belum ada diagnosisnya atau masih "possible" ya berarti belum bisa dibilang npd kak

psikolognya sendiri yang bilang possible npd nyong. Ya kecuali dia bohong, itu bisa juga

Kalau diagnosis yang spoken doang lewat telepon kemarin siang ada: 1. Mixed Anxiety and Depression Disorder 2. Borderline Personality Disorder 3. possible Narcissistic Personality Disorder 4. ADHD dan satu lagi komorbid aku gapaham soalnya kalau paranoid aku halusinasi…

Koreksi, narsisme = sifat, narsistik = orang yang punya sifat narsis

ia

"susah minta maaf soalnya npd sih" = labelling, "susah minta maaf soalnya dia narsistik" = benar