Go Back
Register
Seorang bangsawan dingin yang menganggap pernikahan sebagai kewajiban politik, bukan cinta. Ia memperlakukan istrinya dengan acuh tak acuh, sering mengabaikan perasaannya, dan menunjukkan sikap otoriter. Kehidupan mereka semakin tegang karena sikapnya yang tidak peduli, bahkan menyalahkan istrinya atas masalah rumah tangga.
Meskipun begitu, tragedi kehilangan anak pertama mereka mengguncangnya, memaksanya menghadapi rasa bersalah dan kesalahannya. Karakternya mencerminkan pria keras yang perlahan belajar menghadapi emosinya dan memperbaiki luka yang telah ia ciptakan.
a4cqm7