Go Back
Bismillah. Assalamualaikum. Hai teman” UIN setiap hari kita berinteraksi dengan banyak orang. Dalam setiap kata dan perilaku, kita punya pilihan: apakah kita ingin membawa kebaikan atau justru keburukan? Islam mengajarkan kita untuk selalu menjaga lisan dan menghormati sesama. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang Muslim adalah orang yang selamat lisan dan tangannya dari gangguan orang lain.” (HR. Bukhari) Menghina, membuli, atau merendahkan orang lain hanya karena penampilannya bukanlah perilaku yang terpuji. Semua msia diciptakan dengan keunikan masing-masing, dan kemuliaan seseorang bukan pada fisiknya, tapi pada ketakwaannya kepada Allah. Mari kita mulai dengan hal kecil: berbicara dengan baik dan menghormati orang lain. Jangan biarkan lisan kita menyakiti hati orang lain. Setiap kata yang kita ucapkan bisa menjadi doa, bisa membangun atau menghancurkan. Pilihlah untuk membangun. “Tidaklah seorang Muslim menyakiti Muslim lainnya, baik dengan lisan maupun perbuatan.” (HR. Bukhari
Submit

Anak UIN tuh termasuk kocak. Ditegor langsung perihal sederhana "bau ketek" Langsung sakit hati bilang nyakitin lah bla bla bla bilang ke semua orang pdhl waktu negor cuman berdua aja. ran di sindir suruh bilang langsung HERAN

👇👇kocak tba2 bawa kpop njir

Wajar ga si nder, yang jadi standar mereka artis kpop.

Kenapa ya, di UIN perempuannya rasis banget, apa semua kek gitu ya, terlepas dari seberapa sempurnanya mereka apakah pantas ngan orang lain ber aura magrib? Sebenernya ga masalah sih ga baper juga. Cuma ngingetin aja kalo itu sebenernya salah baik dalam agama maupun ham

iya deh, gw pnya tmn dia dri face n prilaku emng lugu polos dan emng sealim itu tpi mnurutku perkataan yg dri mulut dia itu slalu menyakitkan gak tau ya mungkin dri dirinya kata kata tsb gak melukai hati kita, terlepas dri sealim semenutup auratnya dia tapii bagiku dia gak lebih baik dri yg gw lakuin, (gw gk merasa lebih dri dia)kita punya dosa sendiri sendiri, dia dng mudah menilai org cuma dri luarnya bahkan merasa "paling" dalam hal beribadah, kdg mikir ini hitunganya gimana yaa gw ibadah baru ditahap normal belum memasuki tahap sprt dia yg ibadah wajib sunnah amalan amalan lainnya tapii mulut dia tajem bgt ngan temennya seenak jidat nyalahin temen gak punya rasa sungkan sama sekali,

Kaya udah jadi yang paling sempurna aja