Go Back
Register
Hari-hari keras terus ku jalani, namun tak pernah berani untuk membuka mulut untuk memberitahu ibu bagaimana aku diperlakukan karena ancaman yg terus menyuci otak ku setiap hari. Puncaknya, aku sudah sangat kecapean, tangan ini serasa sdh tdk mampu menekan dan memijat lagi dengan baik hingga izin untuk tidur bersama tanteku yg rumahnya berada disebelah.
Entah apa yg ada dalam pikiran orang tersebut, dia mengambil sebilah pisau daging, menyeret dan membanting tubuhku ke atas tempat tidur, meremas (4) kind&envy
aonbc7