kami hanya mengikuti aturan permainan futsal seperti pada umumnya dan mengadaptasikan nya dengan kondisi lapangan sekola, dan setiap peraturan sudah kami pertimbangkan. jikalau anda memang mengerti tentang futsal anda seharusnya tau jika kaki tidak boleh naik di atas pinggang maka akan sulit untuk menerima umpan jauh. kami sudah memberikan hukuman keras kepada kedua kelas terkait kerusuhan kemarin dan sebelum kerusuhan itu terjadi, wasit sudah memberikan kartu kuning dan memperingati untuk tidak membuat kerusuhan.

Emang gak ada aturannya kali gak boleh di atas pinggang, tapi kita berkaca dari 17an kemaren yg rusuh hanya karena wasit yg kurg pengalaman dalam memandu pertandingan. Seharusnya nya ya saat futsal itu kaki yg naik di atas pinggang itu sudah pelanggaran tapi kemaren yg 17an bahkan kaki mereka ke kepala.

aturan dri mana kaki ga boleh di atas pinggang?

kalau blg gaada satupun anggota nya yg anak olahraga, berarti kurang riset kamunya hehehe. ada yg atlet karate kok disitu

contohnya, pemimpin spt kadis atau menteri kemenpora. Apakah mereka harus atlet dulu baru bs jadi menteri? bahkan boleh di cari tau, menteri2 spt itu biasanya sarjana hukum atau sosial. bahkan ada yang bukan atlet sama sekali hehehehe

tapi pemilihan osis itu harus melihat soft skill juga. Kalau dia jago dan paham soal olahraga tapi dianya tdk punya soft skill organisasi yang baik (misalnya, kerja sama tim, displin, rasa rela berkorban, public speaking, dll) yang baik, ya sama saja dia tdk bs menjembatani aspirasi dan program osis. Kalau sekedar informasi atau ilmu general tentang lomba atau olahraga saja itu bisa di cari di google. Dan ini boleh jadi bahan evaluasi bagi osis, sblm melaksanakn kegiatan, bole laa panitia riset dulu. Tapi kita sebagai org awam, tdk bs lgsg menyalahkan osis soal ini. Karena osis pun pasti punya banyak pertimbangan dalam menyeleksi anggota yaa