sejujurnya, menerapkan hal itu sangat sulit—sayapun kadang kelepasan juga. ada beberapa hal yang tidak bisa dimasukkan ke dalam urutan cara. tapi jujur, salah satu cara terbaiknya adalah mencerminkan diri sendiri. saya berpikir bahwa kalau saya gak suka orang bicara hal yang menyakiti hati saya maka saya juga tidak boleh melakukan hal itu kepada orang lain, setidaknya berusaha untuk mencegah. sah itu saya jadi lebih berpikir sebelum mengutarakan; "kira-kira dia sakit hati gak ya kalo saya bilang gini?" "berdampak gak ya ucapan saya nanti?" dsb. dan hal terpenting lainnya, selalu ingat bahwa setiap hal memiliki alasan jadi pandangan kamu terhadap kesalahan orang lain bisa lebih luas. —Ata

bukan sender tapi gimana caranya kamu bisa atur diri supaya ga mengutarakan hal hal yang ada diotak mu?

sender, it means a lot. sebelumnya, maaf kalau saya bikin kamu nangis ... soal nyambat, saya suka nyambat kok tapi gak konteks ke orangnya. kalau ada yang ingin saya sampaikan ke seseorang pasti saya usahakan dulu untuk menyampaikan secara baik-baik atau tegas. alasannya adalah karena alam bawah sadar mnusia akan lebih mudah menerima teguran atau penyampaian yang disampaikan secara tegas apalagi hati ke hati daripada secara keras apalagi kasar. salah satu alasan lainnya adalah jika saya menyampaikan sesuatu langsung secara kasar, saya akan merasakan penyesalan yang berkepanjangan, belum lagi kalau orangnya sampai merasa terluka. —Ata