iyaa, betul. tapi waktu ditawarkan itu dia meminta untuk menggunakan identitas asli karena meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, salah satu alasan lain penolakannya karena waktu itu bentrok dengan UN (pada saat itu masih ada UN), sah UN sayanya mogok nulis. anyway, setau saya memang bisa pakai nama pena untuk rbitan tapi prosesnya tetap harus menggunakan identitas asli, terutama di bagian penandatanganan kontrak. 😁 —Ata

Bukan sender diatas tapi bukannya kita bisa minta ga sih buat p gunain nama pena (nama samaran penulis) aja gitu soalnya beberapa kali aku liat buku ada yang pake nama pena nya, just little about them

pernah dong. saya memang author irl, hehe. tapi sudah lama gak nulis sih, jadi sering acak-acakan. cuma saya tidak menggunakan identitas asli di semua lapak penulisan saya, jadi waktu itu sempat ditawari untuk menerbitkan buku belum mau karena belum mau membuka identitas. ide tulisan itu menurut saya bisa dapat dari mana saja, kadang cuma melirik sesuatu secara sepintas juga bisa jadi ide penulisan. kalau untuk permulaan, coba cari hal-hal yang menarik perhatianmu, terus coba kembangkan hal itu. tertarik untuk membahas lebih jauh, kah? —Ata