Go Back
Register
hc young adult Abel kunjungan ke indo bareng kompeninya untuk urusan perdangangan, sambil nunggu janji temu sama bupati, Abel jalan-jalan lihat kebun dan sawah yang luas. sampai di satu petak sawah, Abel melihat satu pekerja yang tdk seperti pekerja lainnya. kemeja coklat yang digulung se atas siku, celana pendek di atas lutut yang sudah penuh lumpur, terlalu sayang untuk di gunakan menanam padi. rambut hitamnya yang tertiup angin, keringat yang bercucuran menandakan dirinya sedang bekerja keras, dan kedua mata emas yang berkilauan terkena cahaya matahari saat menatap Abel. "Ada yang bisa di bantu?" tanya remaja itu menyadari Abel yang cukup lama memandangnya. "ah, umm.. apa tidak kotor?" Abel melemparkan pertanyaan asal. remaja itu tertawa kecil, "mereka tidak kotor, sebentar lagi mereka akan menjadi beras yang putih dan cantik.". remaja itu berjalan ke arah Abel, namun sepertinya kesulitan untuk keluar dari sawah karena lumpur yang licin. ia menatap Abel untuk meminta bantuan, "ah, sudikah meneer yang putih dan rapih ini membantu Dirga yang kotor?". jadi namanya Dirga. Abel tersenyum, ia membuka sarung tangannya dan menarik tangan Dirga. "Dirga tidak kotor, sah membersihkan diri, Dirga akan menjadi cantik dan rapih." Dirga hanya tertawa, namun telinganya terlihat memerah. | sejak hari itu Abel dan Dirga menjadi dekat, bahkan Abel rela tinggal lebih lama di Indo untuk menemani Dirga. Dirga sendiri adalah putra sulung Bupati yang sangat mendalami budaya dan agraria negaranya. | Setiap hari rasanya indah sampai Dirga tiba-tiba menghentikan hubungan mereka secara sepihak. Abel tidak sempat bertanya karena kedatangan Jepang menyulitkannya. tapi ia melihat Dirga berjalan bersama seorang pemuda Jepang. apa karena itu hubungannya terputus?. | Abel dan kompeninya diusir dari daerahnya oleh Jepang, saat akan menaiki kapal, ada yang menarik tangannya dan membawanya ke tempat yang cukup sepi. "Dirga?". Dirga yang menariknya. "maafkan aku, Jepang menjaga sangat ketat dan aku kesulitan untuk memberimu kabar.." Dirga menyerahkan sebuah kotak, "ini.. berisi surat yang tidak bisa aku kirimkan
21663691