Go Back
Halo, Ann. Aku mau mengutarakan sedikit pendapat dan pengalaman. Aku panggil Ann aja ya, karena ternyata kamu lebih muda dibanding aku wkwk. Aku nggak tau gmn bilangnya, tp you did a great job there, portraying Haikal`s character sedemikian rupa, as if you`ve experienced it yourself. Aku bisa bilang gitu karena aku punya pengalaman serupa. Ngelupain seseorang yg pernah ada di saat terpuruk kamu, bukan hal mudah. Aku punya penyakit yg cukup serius, dan disaat ga ada seorangpun yg bener2 peduli, ada satu orang yg selalu jadi tempat ternyaman buat aku. Tempat nangis, tempat bersandar sejenak. Tiap kali aku bilang "capek", dia selalu ada di sana untuk nguatin aku dan memastikan aku ttp berjuang melawan penyakit. Aku bisa bertahan sampai sekarang, alasan terbesarnya adalah karena diaβ€”
Submit

Gila, niat bgt aku nulis di secreto wkwkwkwkwk udh kek bikin essay wkwkwkw maap ya kawanπŸ˜‚πŸ™πŸ»

Gimana rasanya stuck di satu nama yg pernah jadi tempat ternyaman dia dulu, dan alasan dia bisa bertahan sampai sekarang. Jadi, plis para reader jangan jahat2 banget sama Haikal :( wkwkwk udh sih gitu aja. Kamu hebat bisa memproyeksikan karakter Haikal, Ann. Aku bener2 takjub waktu baca wwkwk karena aku bisa memvalidasi perasaan diaπŸ‘

Sampai sekarang, aku bahkan nggak pernah bisa cerita masalahku ke orang lain. Nggak pernah bisa berbagi bebanku ke orang lain (sampai stres sendiri hehe aku diagnosed with depression btwπŸ˜‚). Sekuat apapun aku berusaha, ada sesuatu di dalam diri aku yg menahan aku untuk terbuka ke orang lain. Jadi nih, aku melihat karakter Haikal dari perspektif aku. Aku paham gmn perasaannya Haikal. Gimana dia berusaha untuk melupakan, tapi otak dan hatinyanya ttp stuck di satu nama.

Tapi suatu hari, dia pergi. For real dan kami sempet putus kontak (sekarang dia udh nikah, wkwk). Dan sampai sekarang, aku bener2 menutup diri dari siapapun yg mencoba mendekati dan menawarkan bantuan ke aku (fyi, aku masih blm sembuh dari sakit hehe). Jd nih aku paham bgt gimana perasaannya Haikal. Untuk kasus aku, aku masih belum bisa membuka diri ke orang lain karena jujur, aku takut. Takut ditinggalin lagi, takut bergantung sama orang lagi lalu orang tsb pergi.