Go Back
Mbak Cania, saya orang yang cukup kontra dgn program Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi dan sistem "pengabdian" beasiswa LPDP yang mengharuskan awardee-nya melakukan janji sosial sah tamat. Ketiga program ini sama-sama ditujukan untuk membangun peradaban Indonesia dalam bidang pendidikan. Sayangnya, nyatanya hampir sekitar 90% tidak sesuai dengan sasaran dan terkesan "formalitas" dan ajang gengsi belaka. Di daerah saya, kegiatan pengabdian seperti ini ujungnya hanya dimanfaatkan sebagai penghias CV para mahasiswa "bintang", yang akan melupakan `persona pengabdi` mereka ketika telah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mengabdi tak mesti harus menunggu event doang, atau harus pergi ke Nusa Tenggara dulu dong. Bagaimana opini Mbak Cania soal "fakeness" yg terjadi di program2 ini?
Submit