Kembali
Halo kak, semoga selalu dalam keadaan sehat. Sebenernya ini pelampiasanku untuk menyampaikan, aku seorang anak perempuan yang saat ini mengemban sebagai ketua himpunan di lingkungan yang tinggi akan kultur lapangan (re: fakultas serumpun teknik). Aku agak trauma dengan kebanyakan lelaki bahkan beberapa perempuan yang meremehkan kemampuan dan tidak menghargai perempuan yang memimpin. Walau hampir sebagian besar mengakui kepemimpinanku berhasil, tapi segelintir orang patriarki ini jadi distraksi yang selalu bikin down. Lingkungan organisasi rasanya toxic, ingin sekali segera lengser periode agar gak usah lagi berurusan dengan orang-orang yang di depan senyum di belakang mengadu domba. Orang ini cerdik manipulatif nya di depan massa, disegani lah dia. padahal di belakang juga kerjanya nol besar, pembully, seolah menghargai ibunya tapi perempuan lain dicaci. Selama ini hanya bertahan dengan tetap menjaga wibawa dan profesionalisme, tapi ada yang berkata bahwa aku bisa ditindas jika nggak speak up atau melawan, tapi kalau melawan bukan hanya hubungan interpersonal yang hancur, tapi organisasi juga hancur. Udah bingung kak, bagaimana cara bertahan atau mengabaikan orang-orang itu, aku seorang INFP yang dulu juga mudah berpikiran suicide. Semoga keadaan segera membaik, hanya itu doa yang saat ini bisa kuupayakan, terima kasih kak Bayu 😞🙏
Ajukan