Kembali
β€œJangan membandingkan diri sama orang lain” tuh gampang bangeet di-omongin, prakteknya hampir mustahil buat aku. Di luar aku kelihatan hepi, selalu dateng selametan merayakan keberhasilan orang2 sekitar, tapi di dalam aku menderita setiap harus melihat temen-temen dekat udah punya bisnis, atau udah mempublikasikan puluhan litian, atau udah lulus duluan, atau disayang dan berharga di tempat magangnya, dsb. Sementara aku masih pontang-panting sendirian, tanpa bantuan, menyelesaikan trauma berat yang aku alami. Aku tahu aku ga berharga, dan semua ini terjaid padaku karena aku orang yang pantas jadi pecundang yang selamanya menderita. Tapi kenapa hati kecilku masih ga rela hidup begini???
Ajukan

Hai! Kenalin aku Bib dari TemanMu, sebelumnya terima kasih ya sudah bercerita 🀍. Untuk tetap menggunakan topeng senyum yang menutupi kesedihan memang nggak pernah mudah, apalagi kamu udah berusaha untuk menyembunyikan itu di momen indah teman-temanmu :") . Kamu bener-bener orang baik! Kamu p berusaha untuk senang dan bahagia untuk temanmu meskipun kamu mungkin sedang nggak baik-baik aja. Nggak apa-apa yah, pelan-pelan kita lewatin semuanya satu-satu meskipun timeline kita sama temen kita berbeda-beda. Terima kasih untuk tetap bertahan meskipun duniamu sedang nggak baik-baik saja :) Kalau kamu mau curhat lebih lanjut, boleh loh langsung klik bit.ly/SapaTemanmu - Have a nice day!