Kembali
Saya mencin seorang lelaki saat umur saya menginjak 9 tahun, bahkan hingga detik ini. Rasanya masih sama, ingin memilikinya, tapi apakah bisa? Saya hanya mencinnya dalam diam, tak ada satupun yang tau. Awalnya saya berpikir rasa ini akan hilang saat ada jarak antara saya dan dia. Apalagi saat saya tau bahwa sahabat saya sendiri mencin dia. Tapi nyatanya dia masih ada dihati saya. Tempatnya tak pernah sedikit pun tergantikan oleh lelaki lain. Saya jahat bukan? Saya mendukung sahabat saya menjalin hubungan dengan lelaki itu sekarang, tapi sebenarnya saya juga mencin lelaki itu. Mengambil pilihan untuk move on memang paling tepat. Tapi nyata tak semudah mengucapkannya bukan?
Ajukan

halo, sender! siapa bilang kamu jahat? kamu salah satu msia terkuat di dunia, gapapa, beranjak dari masa lalu butuh waktu, berpindah hati dari orang yang kita cin butuh waktu juga. (1/4)

yang penting, kamu hebat karena bisa mengalahkan egomu, gak semua orang bisa mengalah dengan egonya. but, you can do it! aku tau betul semua yang kamu rasakan, sakit sekali memang.(2/4)

tapi, jika ada diposisi itu, mengikhlaskan adalah jalan satu-satunya. sebelum move on kamu harus ikhlas, karena seriously itu gak kalah penting. aku yakin, kalau kamu sudah bisa ikhlas, pasti akan mudah juga untuk move on. (3/4)

tetap semangat, ya! ada banyak laki-laki di bumi yang siap mencin kamu dengan tulus, positive thinking aja Tuhan gak menyatukan kamu dengan orang yg kamu cin karena Dia lebih tau mana yg lebih baik untuk kamu. semoga saranku membantu, ya. have a nice day! ❤️ -langitfebruari (4/4)